Minggu, 30 Agustus 2015
contoh teks eksplanasi => Tanah Longsor
MEMPRODUKSI TEKS EKSPLANASI
TANAH LONGSOR
oleh Su'adul Malihah
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Bencana alam ini juga bisa diakibatkan karena hujan yang sangat lebat dan tidak ada pepohonan yang menyerap air. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah lereng-lereng yang curam di pegunungan dan hutan- hutan yang gundul. Tanah longsor ini biasanya terjadi karena cuaca hujan yang tinggi dan tanah yang tandus tidak ada pepohonan yang pada saat musim hujan sehingga mengakibatkan air mengendap di dalam tanah karena tidak ada yang menyerap air.
Tanah longsor ini dapat merugikan penduduk sekitar. Rumah-rumah mereka bisa tertutup dengan tanah atau lumpur dan dapat menimbulkan korban jiwa. Namun itu semua ulah tangan mereka sendiri. Mereka selalu melakukan pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan di daerah lereng, penggundulan hutan, budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman, sistem drainase daerah lereng yang tidak baik. Mereka selalu melakukan kegiatan-kegiatan tersebut tanpa melihat akibatnya yang dapat membahayakan mereka dan alam. Seharusnya mereka memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya bukan merusak. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka juga seharusnya dapat memanfaatkan alam dengan menanam pepohonan-pepohonan yang dibisa dimanfaatkan dan menguntungkan bagi mereka sendiri, bukan untuk menjadi pekerja penebang pohon sembarangan.
Seharusnya daerah yang sering mengalami tanah longsor mereka harus melakukan penanaman kembali yang biasanya sering disebut Reboisasi dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat selokan-selokan kecil maupun besar sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar. Tanah longsor ini juga dapat mengakibatkan bencana banjir karena tanah yang sudah longsor dapat menyebabkan sungai tersumbat dengan tanah dan mereka membuang sampah sembarangan yang akan menimbulkan banjir.
Tanah longsor ini dapat ditanggulani dengan cara membuat terasering ( sengkedan ) pada lereng yang terjal bila membangun pemukiman, penanaman pohon kembali, jangan membuang sampah sembarangan atau membuat progam kebersihan lingkungan.
MENGABSTRAKSI TEKS EKSPLANASI
TANAH LONGSOR
Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Bencana ini biasanya sering terjadi di daerah lereng-lereng yang curam di pegunungan dan hutan- hutan yang gundul dan cuaca hujan yang tinggi dan tanah yang tandus tidak ada pepohonan yang pada saat musim hujan sehingga mengakibatkan air mengendap di dalam tanah karena tidak ada yang menyerap air.
Tanah longsor ini dapat merugikan penduduk sekitar. Rumah-rumah mereka bisa tertutup dengan tanah atau lumpur dan dapat menimbulkan korban jiwa. Namun itu semua ulah tangan mereka sendiri. Mereka selalu melakukan pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal, penimbunan tanah urugan di daerah lereng, penggundulan hutan, budidaya kolam ikan diatas lereng, sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman, sistem drainase daerah lereng yang tidak baik. Seharusnya mereka memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya bukan merusak.
Seharusnya daerah yang sering mengalami tanah longsor mereka harus melakukan penanaman kembali yang biasanya sering disebut Reboisasi dan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat selokan-selokan kecil maupun besar sehingga air tidak bisa mengalir dengan lancar.
Tanah longsor ini dapat ditanggulani dengan cara membuat terasering ( sengkedan ) pada lereng yang terjal bila membangun pemukiman, penanaman pohon kembali, jangan membuang sampah sembarangan atau membuat progam kebersihan lingkungan.
MENGONVERSI TEKS EKSPLANASI
TANAHKU
asal usul desaku Tlogojati
ASAL USUL DESA TLOGOJATI
Menurut warga setempat, Tlogojati berasal dari kata “Tlogo” dan Jati. Yang ditengah-tengah telaga terdapat sebuah tonggak jati. Disebuah Telaga itu keluar air yang digunakan sebagai sumber kehidupan untuk beberapa keluarga saja. Karena pada saat itu hanya terdiri dari beberapa keluarga saja. Telaga tersebut terletak di sebelah barat dukuh tlogojati.
Telaga beserta pohon jati itu sampai sekarang masih ada. Kayu jati yang sudah terpendam lama masih ada dan tidak akan rapuh, tetapi kayu jati itu tidak bisa tumbuh besar. Contohya, apabila pohon jati itu tingginya 30 cm maka tinggi pohon tersebut akan 30 cm terus tidak bisa tumbuh, karena kayu tersebut sudah mati. Kayu dan telaga itu merupakan peninggalan bersejarah.
Sampai sekarang belum diketahui danyang-danyang yang ada di dukuh Tlogojati.
Berikut ini yang memimpin atau menjabat sebagai kepala desa pada saat dukuh Tlogojati belum berkembang masyarakatnya :
1. Kluntung waloh
2. Duh pati
3. Toh pati
4. Toh guna
5. Jasiden
Kemungkinan Kluntung Waloh itu orang yang pertama menemukan dukuh Tlogojati dan diakui sebagai danyang. Kemudian setelah beberapa tahun desa tersebut semakin berkambang dan masyarakatnya semakin bertambah. Setelah itu, dukuh Tlogojati dan desa “Sono” menyatu menjadi sebuah desa yang bernama “Jatisono”. Yang berasal dari kata ‘Jati” dan “sono”. Jati diambil dari kata belakang dukuh Tlogojati dan Sono itu nama sebuah desa. Setelah menyatu beberapa tahun desa itu terpecah kembali. Jatisono sekarang berdiri menjadi sebuah desa dan Tlogojati menjadi dukuh.
Disebuah dukuh Tlogojati terdapat mitos yang besar “Apabila ada seorang berasal dari Tlogojati menikah dengan Jatisono. kemungkinan salah satu keluarga tersebut akan menyebabkan kematian.” Tetapi mitos itu masih sekarang masih ada.
Sekarang dukuh Tlogojati menyatu dengan desa Pandogan. Diambil dari kata “Tlogo” dan “Pandogan”. Sekarang desa Tlogopandogan menjadi desa makmur dan aman.
Langganan:
Postingan (Atom)